Jumat, 31 Oktober 2008

Pemkab Tolak Rasionalisasi Hutan Penyangga TNBT

Jambi Ekspres,
Friday, 04 July 2008

KUALATUNGKAL - Wacana untuk merasionalisasi kawasan hutan penyangga Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT), ditolak Pemkab Tanjungjabung Barat (Tanjabar). Alasannya, rasionalisasi yang pernah diajukan oleh salah satu LSM konservasi Jambi itu, dikhawatirkan akan merusak kelestarian TNBT itu sendiri.

Penolakan tersebut kembali disampaikan Bupati Tanjabar, DR Ir H Safrial MS, saat membuka kegiatan sosialisasi strategi dan rencana aksi pengelolaan terpadu sumber daya alam (SDA) TNBT dan daerah penyangga di Kualatungkal,kemarin. “ Kita tidak setuju dengan tawaran rasionalisasi itu,’’tegasnya.

Bagi Pemkab Tanjabar, kelestarian dan keasrian salah satu paru-paru dunia itu harus dipelihara dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, sekitar 9.900 hektar dari luas TNBT berada diwilayah Tanjabar. Masing-masing di Kecamatan Merlung yang berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kecamatan Tungkalulu yang berbatasan dengan Kabupaten Indragirihulu Provinsi Riau.

Tidak itu saja lanjut bupati, dari hasil inventarisasi yang dilakukan LIPI dan Departemen Kesehatan pada tahun 1998, ternyata di dalam kawasan TNBT ditemukan sekitar 182 jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan obat-obatan. Di samping jenis flora, juga terdapat jenis fauna. Diantaranya beraneka ragam jenis unggas, binatang melata, gajah, harimau serta jenis satwa lain yang kesemuanya perlu dijaga keseimbangan ekosistemnya.

“Taman nasional bukit tiga puluh adalah merupakan aset negara, berupa sumber daya alam yang tidak ternilai harganya. Untuk itu, kita semua wajib menjaga, mempertahankan dan melestarikannya agar aset negara tersebut dapat bermanfaat semaksimal mungkin bagi kehidupan generasi masa kini dan masa yang akan datang,’’papar Bupati.

Bupati juga menambahkan, pada saat ini dikawasan TNBT dan daerah penyangga sedang dilaksanakan rehabilitasi orang hutan oleh Frankfurt Zoological Society - Jerman yang camp stasiunnya terletak di Desa Lubuk Kambing Kecamatan Merlung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masuk