Rabu, 04 Februari 2009

Imfo jambi

Gara-Gara Pupuk Langka, Hasil Panen Sawit Turun Drastis

KOTAJAMBI- Kelangkan pupuk yang terjadi di desa Merlung Kabupaten Tanjabbar mengakibatkan hasil panen sawit warga turun drastis hingga 50 persen. Hal ini sudah terjadi sejak 8 bulan terakhir.

‘’Kalau panen sawit sekarang cari 2-3 Ton perbulan susah. Biasanya setiap bulan kebun sawit saya menghasilkan 5-6 Ton TBS. Tapi sudah 8 bulan hasilnya jadi turun karena pupuk susah carinya,’’ Ujar Khodir, petani sawit di desa Merlung pada infojambi.com via ponselnya Jumat (30/1/09) sore.

Menurut petani yang memiliki 25 orang tenaga kerja untuk memanen sawit dikebunnya itu, hal ini dikarenakan pembelian pupuk bersubsidi saat ini sangat susah. Harus melalui proses yang panjang, mulai dari izin kepala desa, izin perusahaan dan berbagai izin lainnya. Lalu pengisian blangko dan prosedur-prosedur lainnya.

Selain itu, pembelian pupuk bersubsidi hanya bisa dilakukan dalam enam bulan sakali. ‘’Kalau dulu, kapanpun boleh beli pupuk bersubsidi jenis urea, sekarang tidak bisa lagi. Bahkan kalau sekarang beli pupuknya dibatasi 8 Ton saja per enam bulannya, kalau dulu bisa sampai 16-21 Ton,’’ keluhnya.

Perbedaan harga yang mencolok antara pupuk bersubsidi dan non subsidi, mengakibatkan masyarakat sekitar sangat tergantung dengan pupuk tersebut. Jika pupuk bersubsidi bisa dibeli dengan harga berkisar Rp 50- Rp 60 ribu, sedangkan pupuk non subsidi mencapai Rp 200 ribu.

Khodir menambahkan, untuk harga TBS saat ini sudah berangsur membaik. Saat ini harga sudah berkisar Rp 1.150, tetapi dengan langkanya pupuk mengakibatkan tanaman sawit mereka tidak terawatt karena kekurangan makan. (infojambi.com/ton)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masuk