Minggu, 27 Juli 2008

merlung 300 tahun


1600 -
1673
Diperkirakan telah bermukim sekelompok orang di daerah Merlung yang berasal dari Aceh/ Samudra Pasai. Kelompok ini peninggalan zaman kerajaan hindu singosari atau mungkin sriwijaya. Peninggalan dari bagian Kerajaan Melayu Kuntala. Diperkirakan penduduknya berjumlah ± 25 jiwa di desa merlung khususnya.
1760
Datangnya rombongan 199 orang dari Periang, Padang Panjang ke daerah Merlung dan Tungkal Sungai Pengabuan. Rombongan 99 orang yang dipimpin oleh Datuk Andiko melanjutkan perjalanan dan sampailah mereka di sungai pengabuan. Datuk Andiko dan rombongan bertemu sekelompok orang di Pulau Ringan Merlung yang saat itu dipimpin oleh seorang Demong Nato yang memimpin suku nan delapan.
Diperkirakan penduduk desa Merlung saat itu sekitar ± 110 jiwa dan untuk kawasan Merlung dan Tungkal Ulu diperkirakan berkisar ± 670 jiwa.
1763
Setelah bertemu utusan sultan johor yang dipimpin Rajo Talun tahun sebelumnya, Datuk Andiko diperintahkan membuat pemerintahan dibawah kesultanan Johor maka pemerintahan yang dibuat Datuk Andiko adalah pemerintahan Suku yang berjumlah lima bagian diantaranya merlung berubah menjadi Kedemongan Singodilago.
1770
Saat ini datuk Andiko membentuk pemerintahan bidoando yang berdiri dalam empat wilayah kerajaan yang dipimpin oleh Orang Kayo dan yang terluas adalah kerajaan Lubuk Petai wilayahnya mencakup sebagian Merlung, Tanjung Paku, Dusun Mudo, Rantau Badak, dan Taman Raja.
1770-1840
Masa kekuasaan kerajaan nan empat yang berdiri sendiri tapi tetap bersatu di kawasan Merlung dan Tungkal.
1841-1890
Kerajaan Melayu Jambi menguasai daerah ini yang dipimpin oleh sultan Abdurrahman Nazaruddin dengan menempatkan Pangeran Badik Uzaman di Rantau benar menguasai Tungkal Ilir dan Tungkal Ulu.
Pangeran Badik wafat dimakamkan di Rantau Benar.
1840
Lahirnya Nenek Moyang generasi ke-7 bernamo Datuk Sa’idun.
1858
Tungkaldibagi dua yaitu Tungkal Ulu dan Tungkal Ilir, Tungkal Ulu diperintah oleh Paneran Badik sedangkan Tungkal Ilir diperintah Orang Kayo Ario Sentiko , sebelumnya ia pemimpin kerajaan Lubuk Petai, akibat ada perselisihan dengan pangeran Badik , maka ia pergi kedaerah hilir. Oleh Pangeran Adi dibagilah wilayah tungkal menjadi dua.
1858
Lahirnya Pendekar terkuat didaerah tanah Melayu Jambi dan sebagian tanah Riau, bernama Datuk Resat.
1860
Diperkirakan permukiman Desa Merlung menyatu dari semula delapan suku yang saling berpisah tempatnya. Permukiman itu ialah sampai sekarang dimana Desa Merlung berada.
1875
Lahirnya Orang Kayo Dahlan/ Pasirah Patah.
1886
Lahirnya Ulama Besar daerah Merlung dan Tungkal bergelar Datuk Hakim , H. Abdul Aziz.
1900
Belanda dating menginvasi daerah ini, dan menempatkan Konteiler nya di Pematang Pauh.
Kira-kira penduduk Tungkal Ulu dan Merlung saat itu berjumlah 8000 jiwa, dan untuk desa Merlung berkisar ± 900 jiwa.
1901
Belanda dipukul mundur menghadapi perlawanan rakyat bersatu dipimpin oleh Raden Usman anak dari Pangeran Badik
1905-1910
Kerajaan Lubuk Petai dengan pemimpin Orang Kayo Usman masih tetap berdiri, menguasai keseluruhan Tungkal Ulu.
1912
Belanda masuk dengan itikad baik sehingga dapatlah daerah ini dikuasai tapi Belanda tidak menenmpatkan kontelir melainkan ia membuat pemerintahan mengacu pada kerajaan sebelumnya. Maka dibentuklah pemerintahan Margahoofden/parish Merloeng/Toengkal Oeloe berpusat di Merlung menguasai 21 dusun. Dipimpin oleh Orang Kayo / pasirah H. Muhammad Dahlan. Orang Kayo pertama dalam pemerintahan Belanda.
1950
Pemerintahan orang kayo Dahlan berakhir seeiring dengan wafatnya. Pemerintahan orang kayo dahlan terkenal dengan pemerintahan Pasirah Patah, yan pada saat ia memerintah pernah ditembak oleh orang dari jambi.
1951-1965
Setelah habisnya masa jepang dan belanda di Indonesia, maka kerisdenan Jambi mempunyai 3 kabupaten dan saat itu tanjab merupakan daerah kewedanan yang punya lima daerah marga yang masih mengacu pada pemerintahan Belanda. Marga Toengkal Oeloe, pasirah pertamanya ialah M.T. Fachrudin, dengan tetap menguasai 21 doesoen.
1965-1979
Semenjak ditetapkan Tanjab menjadi Kabupaten mulai tgl 10 agustus 1965, maka Tanjung Jabung mempunyai 4 kecamatan. Diantaranya kecamatan Tungkal ulu berpusat di Pelabuhan Dagang. Namun pada saat ini pemerintahan kecamatan beriring berjalan dengan Marga tungkal ulu yang berpusat di Merlung. Namun saat ini keberadaan marga masih tetap berwenang penuh sehingga peran kecamatan tidak begitu kentara di wilyah ini.
1982
Berangsur peran marga menurun semenjak dicetuskan uu no5 thn1979 tentang pokok pemerintahnan desa hingga berakhir tahun 1982.
1982
Desa merlung dibagi dalam 3 dusun
1989
Merlung ditetapkan sebagai kecamatan perwakilan, menguasai 10 desa terus berkembang menjadi 19 pada tahun 1996.
Feb 1995
Terjadinya banjir di desa Merlung yang besar dalam sejarah berdirinya desa ini.

Jan 2001
Kecamatan Merlung berdiri dengan resmi semenjak kabuten Tanjab dimekarkan menjadi dua yaitu kabupaten Tanjab Timur dan Tanjab barat. Merlung dengan 4 kecamatan lainnya berada dalam Kabupaten Tanjabar. Dengan penduduk ± 33.000 jiwa . dan untuk desa Merlung berpenduduk ± 4.250 jiwa ditambah kampung beskamp sekitar 1000 jiwa.
Jan 2002
Terjadi lagi banjir yang cukup besar didesa Merlung juga kawasan kecamatan Merlung dan Tungkal Ulu.
Mei 2002
Merlung dan Kawasannya mempunyai situs bercerita tentang negeri, keekokan dan sejarahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar Masuk